UPACARA HAB KEMENAG RI KE-75 MIN 2 SELUMA

Siwa dan Siswi MIN 2 Seluma menjadi Petugas

Lubuk Resam, 5 Januari 2021- Kepala Sekolah MIN 2 Seluma Desa Lubuk Resam menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Amal Bhakti ( HAB ) ke-75 Kementerian Agama RI tahun 2021, upacara tersebut digelar di halaman MIN 2 Seluma dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan Covid-19. Upacara bendera yang diikuti oleh Dewan Guru ASN dan Honorer, serta Perwakilan Siswa Siswi MIN 2 Seluma.

Selaku Inspektur upacara Kepala Sekolah MIN 2 Seluma Nusi,S.Pd.I,M.Pd membacakan teks sambutan Menteri Agama RI, setelah membacakan teks sambutan Menteri Agama Kepala Sekolah Nusi,S.Pd.I,M.Pd mengajak kepada seluruh Guru untuk selalu menjaga kebersamaan , kerukunan dan saling menghargai sesama.

Kepala Sekolah menambahkan, dengan tema HAB ke-75 “Indonesia Rukun” Nusi,S.Pd.I,M.Pd mengajak dan mengingatkan untuk selalu untuk menjaga Kerukunan Bersama, terutama dengan keluarga dan Lingkungan Sekitar Rumah, serta mengingat kembali untuk mematuhi Protokol kesehatan dengan menerapkan 3M ( Memakai Masker, Mencuci Tangan, Jaga Jarak).

Setelah selesai melaksanakan upacara Hari Amal Bakti (HAB) ke 75 tahun 2021 Kepala Sekloh Nusi,S.Pd.I,M.Pd langsung membubarkan Peserta Upacara, Siwa Siswi yang hadir kembali ke Rumah masing-masing, dan Seluruh Guru Tetap melaksanakan Aktivitas di Sekolah.

Kata Sambutan Kepala Sekolah MIN 2 Seluma NUSI,S.Pd.I, M.Pd

2020 Pandemi Kami Rindu KSM Dulu

Hanya Sebuah Catatan Kecil Nyang Terselip didalam Dompet ku😊. Ingat betul di Ingatan saya ! Tahun 2019 sekolah MIN 2 Seluma yang terletak di Desa Terpencil Desa Lubuk Resam, Kec.Seluma Utara Kab.Seluma mengutus 2 orang Siwa dan siswi terbaik mengikuti Seleksi KSM Tingkat Kabupaten Seluma di Gedung Sekolah MAN Seluma Tumbuan. Fadel dan Nabila anak kebanggaan MIN 2 Seluma. Penuh pertimbangan mengutus mereka, mengingat kondiai jalan dan jarak ke Kota Kabupaten cukup jauh. Perjuangan yang tidak sia-sia nak, bisa lolos ke Tingkat Provinsi Bengkulu.

KSM Tingkat Kabupaten Seluma Tahun 2019
KSM Tingkat Provinsi Bengkulu Tahun 2019

Dipenghujung Tahun 2020 Pandemi Datang ditahun ini menghampiri Negeri NKRI dan Dunia. Sekolahpun ditutup dan belajar dari rumah dengan sistem belajar Online. Tepat sasaran bagi yang Sinyal jaringan komunikasi nya ada, dan apalah daya tempat Sekolah MIN 2 Seluma tidak ada Sinyal. Tapi tidak melunturkan niat Anak-anak semangat belajar dirumah.

Jadwal Pendaftaran KSM sudah di Bukak, namun Suasana KSM Tahun ini sangat lah berbeda, karna cukup dirumah saja melaksanakan KSM . Tentu MIN 2 Seluma tetap mengutus Siswa dan Siswa terbaik untuk mengikuti KSM dan Masi dengan orang yang sama.

Jadwal Uji Coba KSM Online Nasional Tahun 2020: 2-3 November 2020 , Katanya Masi Pandemi, tapi ya tetap saja harus cari sinyal juga. Karna kendala utama yang dihadapi tidak adanya sinyal komunikasi. Jadi harus pergi ke jantungnya Ibu Kota Kabupaten Seluma untuk melakukan Uji Coba Online KSM, Kita coba di Rumah Kepsek MIN 2 Seluma Pak Nusi. 😀 ternyata Laptop yang digunakan tidak bisa Login, dan kamipun bergabung ke Sekolah MIN 4 Seluma Kelurahan Bungamas. Lancar tanpa ada kendala 😊.

Lokasi Uji Coba di MIN 4 Seluma Kelurahan Bungamas

KSM Online Nasional Tahun 2020 tiba juga sesuai dengan jadwal 9-10 November 2020, Peserta Siswa Siswi MIN 2 Seluma mengikuti KSM di Ruangan Penmad Kemenag Seluma

LUBUK RESAM DESA WISATA ||KEC.SELUMA UTARA KAB.SELUMA

Sesuai dengan judul nya Desa Wisata. Lubuk Resam adalah daerah terpencil & terisolir pada masanya & sekarang hampir terisolir lagi. Semenjak Pemekaran Kab.Seluma, Desa Lubuk Resam salah Satu di antara desa Terpencil lainnya di Seluma yang akan dihilangkan dari terisolirnya. Pembuktian sudah Teruji semenjak masa kepemimpinan Bupati H.Murman Efendi, yang panggilan akrpnya UP (Ujang Puguk).

Air Suban Desa Lubuk Resam
Jalan Menuju Desa Wisata

Pembuktian itu ditunjukkan dengan melalui Program Indonesia Menyala yang dibuka langsung di Desa Lubuk Resam. Tidak tanggung-tanggung banyak kementerian yang dilibatkan & banyak masyarakat yang diuntungkan. Jalan yang semula hanya bisa ditempuh dengan Berjalan kaki, kini bisa ditempuh dengan bermotor dan mobil. Jalanpun mulus , masyarakat diuntungkung, pengunjung wisata jadi meningkat.

Lubuk Resam Desa Wisata adalah tempat wajib yang dikunjungi ketika di Seluma. Yang sudah berkunjung pasti tahu Wisata yang ada di Desa Lubuk Resam. Potensi Wisata : Air Suban (Air Panas), Goa Besar, Goa Kecil, Air Terjun, Jelajah Hutan, Arung Jeram, Panjat Tebing,dll.

Sekarang Desa Wisata tinggal kenangan, sama dengan Desa terpencil lainnya. Penyebab utama nya adalah Jalan Menuju Lokasi yang Sekian Tahun Semakin Hancur. Hanya orang yang benar nekat yang bisa Wisata ke desa lubuk resam. Suka berpetualang dan tantangan.

Sekarang 19 Januari 2020. Tahun ini katanya akan dibangun Jalan Menuju Desa Wisata. Semoga para Pejuang yang memperjuangkan Program ini bisa Terlaksanakan dengan baik.

“Baju Jaket Sobek, Telinga Bengkak”

Tragedi ini terjadi ketika saya masi menjadi mahasiswa disebuah perguruan tinggi  Universitas Bengkulu dan mengambil jurusan Prodi PGSD. Selama kegiatan perkulyahan berlangsung semua mahasiswa banyak yang sibuk mengikuti seleksi masuk HIMA PGSD tahun 2012, dan saya sendiri juga ikut mendaftar masuk HIMA. Kebetulan pada setiap tahun HIMA mengadakan acara terbesar yaitu PGSD EXPO. Saya bersama teman-teman baru bertugas membantu kepanitian perlengkapan untuk mencari material tambahan bahan bangunan lapangan putsal. Entah ide ini datang dari siapa, pastinya material koral ini harganya gratis, namun untuk menuju lokasi dibutuhkan waktu, jarak, dan kendaraan untuk menuju lokasi pertambangan teman di bengkulu utara. Semua kendaraan untuk perjalanan sudah aman dan persetujuan pengambilan koral disepakati bahwa yang nemani sopir tua menuju lokasi saya dan gultom.

Tibalah dipagi hari sunyi kami berdua, saya dan Gultom sudah ada janjian ketemu di aula kampus . Sebelum berangkat ke rumah sang driper  truk tua, hari itu kami menunggu kedatangan kak eki dan teman yang lain untuk ngantar ke rumah sopir tua. Wes cret….cret…! Waktu mau naik motor, tiba-tiba gultom lari keluar bergegas  menuju motor kak eki.He baru mau sampai pintu keluar aula, Hahaha Jreett…! suara baju berbunyi. Robek baju jaket sayo, sial nyangkut di pemuka pintukeluar. Sial, tidak bisa dibenarin lagi baju olahraga, sobeknya lebar  haha ha  ha. Gultom ” Sial nian hari ini awak, idak nian balik modal cok, baju olahraga awak cabik gara-gara pintu ini”. Saya dan kawan yang ada didepan aula tegelak terus lihat tingkah gultom hari itu.

Perjalanan berlanjut menuju rumah sopir tua, disebelah gang kami parkirkan motor. Lagi asik mau bukak helem, Eh kawan samping teriak Aw sakit nian…! “Parah kalau bukan kelabang pasti tawon nyengat telingo sayo ko” Teriak Gultom. Usut di usut, waktu bukak helem teman saya gultom menjerit kesakitan di telinga, ternyata ada yang nyengat telinga. Waktu dilihat didalam helem ada tawon nyelip didalam. Tambah tegelak lagi kami yang lihat gultom telingo merah bengkak pulo, Haha ha ha sial nian kawan kito. Gulto” Sial nian kalau begini awak, jaket cabik ditambah telinga bengka di didit tawon, haduh sakit nian oi…! nyut nyut rasonyo”.Gutom “ Merah idak ko bang? Ado balsem, nyut nian rasonyo ko”. Bng “iyo mengkak merah tilingo kau yan, kawan abng cak itulah maren idak lamo besoknyo masuk rumah saki” Hahahaha.

Gultom “Sial nian awak hari ini bro, mano baju sobek kenai konci pintu tadi, sekarang ditambah digigit tawon ditelinga, bengkak jadinyo. Hade Cok Cok.

Pengertian Filsafat

  1. Pengertian Filsafat

Filsafat atau falsaah berasal dari bahasa Yunani. Dalam bahasa Arab, kata ini merupakan kata benda- kerja yang diturunkan dari kata philosophia, yang merupakan gabungan dari philos, yang artinya cinta dan Sophia, yang artinya kebijaksanaan. Oleh karena itu philosophia artinya cinta kebijaksanaan. Plato menyebut Socrates sebagai seorang Philosophos dalam pengertian seorang pecinta kebijaksanaan.

Filsafat, terutama Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke 7 S.M.. Filsafat muncul ketika orang-orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia, dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada [agama] lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.

Banyak yang bertanya-tanya mengapa filsafat muncul di Yunani dan tidak di daerah yang beradab lain kala itu seperti Babilonia, Yudea (Israel) atau Mesir. Jawabannya sederhana: di Yunani, tidak seperti di daerah lain-lainnya tidak ada kasta pendeta sehingga secara intelektual orang lebih bebas. Orang Yunani pertama yang bisa diberi gelar filsuf ialah Thales dari Mileta, sekarang dipesisir barat Turki. Tetapi filsuf-filsuf Yunani yang terbesar tentu saja ialah: SokratesPlato dan Aristoteles. Sokrates adalah guru Plato sedangkan Aristoteles adalah murid Plato. Bahkan ada yang berpendapat bahwa sejarah filsafat tidak lain hanyalah “Komentar-komentar karya Plato belaka”. Hal ini menunjukkan pengaruh Plato yang sangat besar pada sejarah filsafat. Buku karangan plato yg terkenal adalah berjudul “etika, republik, apologi, phaedo, dan krito”.

Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti semesta dalam hal makna (hakikat) dan nilai-nilainya (esensi) yang tidak cukup dijangkau hanya dengan panca indera manusia sekalipun.Bidang filsafat sangatlah luas dan mencakup secara keseluruhan sejauh dapat dijangkau oleh pikiran. Filsafat berusaha untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam semesta tempat manusia hidup serta apa yang merupakan tujuan hidupnya. Filsafat menggunakan bahan-bahan dasar deskriptif yang disajikan bidang-bidang studi khusus dan melampaui deskripsi tersebut dengan menyelidiki atau menanyakan sifat dasarnya, nila-nilainya dan kemungkinannya.Tujuannya adalah pemahaman dan kebijaksanaan. Karena itulah filsafat merupakan pendekatan yang menyeluruh terhadap kehidupan dan dunia. Suatu bidang yang berhubungan erat dengan bidang-bidang pokok pengalaman manusia.

  1. Cara membatasi filsafat

Karena sangat luasnya lapangan ilmu filsafat, maka menjadi sukar pula orang mempelajarinya, dari mana hendak dimulai dan bagaimana cara membahasnya agar orang yang mempelajarinya segera dapat mengetahuinya. Pada zaman modern ini pada umunya orang telah sepakat untuk mempelajari ilmu filsafat itu dengan dua cara, yaitu dengan mempelajari sejarah perkembangan sejak dahulu kala hingga sekarang (metode historis), dan dengan cara mempelajari isi atau lapangan pembahasannya yang diatur dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis). Dalam metode historis orang mempelajari perkembangan aliran-aliran filsafat sejak dahulu kala sehingga sekarang. Di sini dikemukakan riwayat hidup tokoh-tokoh filsafat di segala masa, bagaimana timbulnya aliran filsafatnya tentang logika, tentang metafisika, tentang etika, dan tentang keagamaan. Seperti juga pembicaraan tentang zaman purba dilakukan secara berurutan (kronologis) menurut waktu masing masing. Dalam metode sistematis orang membahas langsung isi persoalan ilmu filsafat itu dengan tidak mementingkan urutan zaman perjuangannya masing-masing. Orang membagi persoalan ilmu filsafat itu dalam bidang-bidang yang tertentu. Misalnya, dalam bidang logika dipersoalkan mana yang benar dan mana yang salah menurut pertimbangan akal, bagaimana cara berpikir yang benar dan mana yang salah. Kemudian dalam bidang etika dipersoalkan tentang manakah yang baik dan manakah yang baik dan manakah yang buruk dalam pembuatan manusia. Di sini tidak dibicarakan persoalan-persoalan logika atau metafisika. Dalam metode sistematis ini para filsuf kita konfrontasikan satu sama lain dalam bidang-bidang tertentu. Misalnya dalam soal etika kita konfrontasikan saja pendapat pendapat filsuf zaman klasik (plato dan aristoteles) dengan pendapat filsuf zaman pertengahan (al-farabi atau thomas aquinas), dan pendapat filsuf zaman ‘aufklarung’ (kant dan lain-lain) dengan pendapat-pendapat filsuf dewasa ini (jaspers dan marcel) dengan tidak usah mempersoalkan tertib periodasi masing-masing. Begitu juga dalam soal-soal logika, metafisika, dan lain-lain.

  1. Cabang-cabang filsafat

Telah kita ketahui bahwa filsafat adalah sebagai induk yang mencakup semua ilmu khusus. Akan tetapi, dalam perkembangan selanjutnya ilmu-ilmu khusus itu satu demi satu memisahkan diri dari induknya, filsafat. Mula-mula matematika dan fisika melepaskan diri, kemudian diikuti oleh ilmu-ilmu lain. Adapun psikologi baru pada akhir-akhir ini melepaskan diri dari filsafat, bahkan di beberapa insitut, psikologi masih terpaut dengan filsafat. Setelah filsafat ditinggalkan oleh ilmu-ilmu khusus, ternyata ia tidak mati, tetapi hidup dengan corak baru sebagai ‘ilmu istimewa’ yang memecahkan masalah yang tidak terpecahkan oleh ilmu-ilmu khusus. Yang menjadi pertanyaan ialah : apa sajakah yang masih merupakan bagian dari filsafat dalam coraknya yang baru ini? Persoalan ini membawa kita kepada pembicaraan tentang cabang-cabang filsafat. Ahi filsafat biasanya mempunyai pembagian yang berbeda-beda. Cuba perhatikan sarjana-sarjana filsafat di bawah ini:

  1. H. De vos menggolongkan filsafat sebagai berikut: ” metafisika, ” logika, ” ajaran tentang ilmu pengetahuan ” filsafat alam ” filsafat sejarah ” etika, ” estetika, dan ” antropologi.
  2. Prof. Albuerey castell membagi masalah-masalah filsafat menjadi enam bagian, yaitu: ” masalah teologis ” masalah metafisika ” masalah epistomologi ” masalah etika ” masalah politik, dan ” masalah sejarah
  3. dr. Richard h. Popkin dan dr avrum astroll dalam buku mereka, philosophy made simple, membagi pembahasan mereka ke dalam tujuh bagian, yaitu: ” section i ethics ” section ii political philosophy ” section iii metaphysics ” section iv philosophy of religion ” section v theory of knowledge ” section vi logics ” secton vii contemporary philosophy,
  1. Dr. M. J. Langeveld mengatakan: filsafat adalah ilmu kesatuan yang terdiri atas tiga lingkungan masalah: ” lingkungan masalah keadaan (metafisika manusia, alam dan seterusnya) ” lingkungan masalah pengetahuan (teori kebenaran, teori pengetahuan, logika) ” lingkungan masalah nilai (teori nilai etika, estetika yang bernilai berdasarkan religi)
  2. Aristoteles, murid plato, mengadakan pembagian secara kongkret dan sistematis menjadi empat cabang, yaitu:
  3. A) logika. Ilmu ini dianggap sebagai ilmu pendahuluan bagi filsafat.
  4. B) filsafat teoretis. Cabang ini mencangkup: ” ilmu fisika yang mempersoalkan dunia materi dari alam nyata ini, ” ilmu matematika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu dalam kuantitasnya, ” ilmu metafisika yang mempersoalkan hakikat segala sesuatu. Inilah yang paling utama dari filsafat.
  5. C) filsafat praktis. Cabang ini mencakup: ” ilmu etika. Yang mengatur kesusilaan dan kebahagiaan dalam hidup perseorang ” ilmu ekonomi, yang mengatur kesusilaan dan kemakmuran di dalam negara.
  6. D) filsafat poetika (kesenian). Pembagian aristoteles ini merupakan permulaan yang baik sekali bagi perkembangan pelajaran filsafat sebagai suatu ilmu yang dapat dipelajari secara teratur. Ajaran aristoteles sendiri, terutama ilmu logika, hingga sekarang masih menjadi contoh-contoh filsafat klasik yang dikagumi dan dipergunakan. Walaupun pembagian ahli yang satu tidak sama dengan pembagian ahli-ahli lainnya, kita melihat lebih banyak persamaan daripada perbedaan. Dari pandangan para ahli tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa filsafat dalam coraknya yang baru ini mempunyai beberapa cabang, yaitu metafisika, logika, etika, estetika, epistemologi, dan filsafat-filsafat khusus lainnya.
  7. Metafisika: filsafat tentang hakikat yang ada di balik fisika, hakikat yang bersifat transenden, di luar jangkauan pengalaman manusia.
  8. Logika: filsafat tentang pikiran yang benar dan yang salah.
  9. Etika: filsafat tentang perilaku yang baik dan yang buruk.
  10. Estetika: filsafat tentang kre`asi yang indah dan yang jelek.
  11. Epistomologi: filsafat tentang ilmu pengetahuan.
  12. Filsafat-filsafat khusus lainnya: filsafat agama, filsafat manusia, filsafat hukum, filsafat sejarah, filsafat alam, filsafat pendidikan, dan sebagainya. Seperti telah dikatakan, ilmu filsafat itu sangat luas lapangan pembahasannya. Yang ditujunya ialah mencari hakihat kebenaran dari segala sesuatu, baik dalam kebenaran berpikir (logika), berperilaku (etika), maupun dalam mencari hakikat atau keaslian (metafisika). Maka persoalannya menjadi apakah sesuatu itu hakiki (asli) atau palsu (maya). Dari tinjauan di atas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam tiap-tiap pembagian sejak zaman aristoteles hingga dewasa ini lapangan-lapangan yang paling utama dalam ilmu filsafat selalu berputar di sekitar logika,metafisika,danetika.

Daftar Pustaka

 

Muthahhari, Murtadha. Tema- tema penting filsafat Islam. 1993. Yayasan Muthahhari. Bandung.

Hatta, Moh. Alam fikiran Yunani. 1980. Tintamas. Jakarta.

Smith & Nolan, Tifus. Persoalan- persoalan Filsafat (terjemahan H.M. Rasjidi. 1983. Bula Bintang.  Jakarta.

A.H, Bakker. Metode- metode Filsafat. 1984. Ghalia. Jakarta.

Milton, Munitz. The Ways of Philosophy. Macmillan Publishing Co, New York.

http://afrizal.wordpress.com/2007/07/10/pengertian-filsafat/

http://wifi.byethost4.com/filsafat.

Abstrak Zendro Hareflen

Zendro Hareflen 2014. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual Untuk Meningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV A SDN 17 Kota Bengkulu, dengan Pembimbing Utama Dra. Resnani, M.Si dan Pembimbing Pendamping Dra. Wurjinem, M.Pd.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan media berbasis audio visual, meningkatkan aktivitas pembelajaran menulis karangan deskripsi dan meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual siswa kelas IV A SD Negeri 17 Kota Bengkulu. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan tindakan, tahap observasi, dan tahap refleksi. Subjek dalam penelitian ini siswa kelas IV A SD Negeri 17 Kota Bengkulu yang berjumlah 31 siswa. Instrumen penelitian ini terdiri dari lembar observasi, dan lembar tes. Data observasi dianalisis dengan rata-rata skor, skor tertinggi, skor terendah, selisih skor dan kisaran untuk tiap kriteria sedangkan data tes dianalisis dengan menggunakan nilai rata-rata dan persentase ketuntasan belajar. Hasil yang dicapai dalam penelitian ini adalah aktivitas guru pada siklus I diperoleh rata-rata skor 34 dengan kriteria cukup dan pada siklus II rata-rata skor aktivitas guru meningkat menjadi 45,5 dengan kriteria baik. Untuk aktivitas siswa pada siklus I diperoleh rata-rata skor 32 dengan kriteria cukup dan pada siklus II rata- rata skor aktivitas siswa meningkat menjadi 46,5 dengan kriteria baik. Kemudian untuk hasil tes kemampuan menulis siklus I, nilai rata-rata 70 dengan ketuntasan belajar klasikal 61 % dan untuk siklus II diperoleh nilai rata-rata 80,83 dengan ketuntasan belajar klasikal 90,3%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Audio Visual dapat Meningkatan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas IV A SDN 17 Kota Bengkulu

Kata kunci: Audio Visuall, Menulis, Deskripsi.

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 24 TAHUN 2007 TANGGAL 28 JUNI 2007 STANDAR SARANA DAN PRASARANA SEKOLAH/MADRASAH PENDIDIKAN UMUM

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      LATAR BELAKANG

 

Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun internasional. Untuk menjamin tercapainya tujuan pendidikan tersebut, Pemerintah telah mengamanatkan penyusunan delapan standar nasional pendidikan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimum tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pelaksanaan pembelajaran dalam pendidikan nasional berpusat pada peserta didik agar dapat:

 

a)      belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b)       belajar untuk memahami dan menghayati,

c)      belajar untuk mampu melaksanakandan berbuat secara efektif,

d)      belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan

e)      belajar untuk membangun dan menemukan jati diri melalui proses belajar yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

 

Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan prasarana yang memadai. Sarana dan prasarana yang memadai tersebut harus memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan prasarana. Standar sarana dan prasarana ini disusun untuk lingkup pendidikan formal, jenis pendidikan umum, jenjang pendidikan dasar dan menengah yaitu: Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Standar sarana dan prasarana ini mencakup:

 

1.      kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah,

2.       kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.

 

B.       KETENTUAN UMUM

 

Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

 

1.      Sarana adalah perlengkapan pembelajaran yang dapat dipindah-pindah.

2.      Prasarana adalah fasilitas dasar untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.

3.      Perabot adalah sarana pengisi ruang.

4.       Peralatan pendidikan adalah sarana yang secara langsung digunakan untuk pembelajaran.

5.       Media pendidikan adalah peralatan pendidikan yang digunakan untuk membantu komunikasi dalam pembelajaran.

6.      Buku adalah karya tulis yang diterbitkan sebagai sumber belajar.

7.      Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan peserta didik dan guru untuk setiap mata pelajaran.

8.       Buku pengayaan adalah buku untuk memperkaya pengetahuan peserta didik dan guru.

9.      Buku referensi adalah buku rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu.

10.  Sumber belajar lainnya adalah sumber informasi dalam bentuk selain buku meliputi jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs (website), dan compact disk.

11.  Bahan habis pakai adalah barang yang digunakan dan habis dalam waktu relatif singkat.

12.   Perlengkapan lain adalah alat mesin kantor dan peralatan tambahan yang digunakan untuk mendukung fungsi sekolah/madrasah.

13.  Teknologi informasi dan komunikasi adalah satuan perangkat keras dan lunak yang berkaitan dengan akses dan pengelolaan informasi dan komunikasi.

14.  Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah/madrasah meliputi bangunan, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang, dan lahan pertamanan.

15.  Bangunan adalah gedung yang digunakan untuk menjalankan fungsi sekolah/madrasah.

16.  Ruang kelas adalah ruang untuk pembelajaran teori dan praktek yang tidak memerlukan peralatan khusus.

17.  Ruang perpustakaan adalah ruang untuk menyimpan dan memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka.

18.  Ruang laboratorium adalah ruang untuk pembelajaran secara praktek yang memerlukan peralatan khusus.

19.  Ruang pimpinan adalah ruang untuk pimpinan melakukan kegiatan pengelolaan sekolah/madrasah.

20.  Ruang guru adalah ruang untuk guru bekerja di luar kelas, beristirahat, dan menerima tamu.

21.  Ruang tata usaha adalah ruang untuk pengelolaan administrasi sekolah/madrasah.

22.   Ruang konseling adalah ruang untuk peserta didik mendapatkan layanan konseling dari konselor berkaitan dengan pengembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir.

23.   Ruang UKS adalah ruang untuk menangani peserta didik yang mengalami gangguan kesehatan dini dan ringan di sekolah/madrasah.

24.   Tempat beribadah adalah tempat warga sekolah/madrasah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama masing-masing pada waktu sekolah.

25.  Ruang organisasi kesiswaan adalah ruang untuk melakukan kegiatan kesekretariatan pengelolaan organisasi peserta didik.

26.  Jamban adalah ruang untuk buang air besar dan/atau kecil.

27.  Gudang adalah ruang untuk menyimpan peralatan pembelajaran di luar kelas, peralatan sekolah/madrasah yang tidak/belum berfungsi, dan arsip sekolah/madrasah.

28.  Ruang sirkulasi adalah ruang penghubung antar bagian bangunan sekolah/madrasah.

29.  Tempat berolahraga adalah ruang terbuka atau tertutup yang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan pendidikan jasmani dan olah raga.

30.  Tempat bermain adalah ruang terbuka atau tertutup untuk peserta didik dapat melakukan kegiatan bebas.

31.  Rombongan belajar adalah kelompok peserta didik yang terdaftar pada satu satuan kelas.

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

STANDAR SARANA DAN PRASARANA SD/MI

 

 

A.    SATUAN PENDIDIKAN

 

1.      Satu SD/MI memiliki sarana dan prasarana yang dapat melayani minimum 6 rombongan belajar dan maksimum 24 rombongan belajar.

2.      Satu SD/MI dengan enam rombongan belajar disediakan untuk 2000 penduduk, atau satu desa/kelurahan.

3.       Pada wilayah berpenduduk lebih dari 2000 dapat dilakukan penambahan sarana dan prasarana untuk melayani tambahan rombongan belajar di SD/MI yang telah ada, atau disediakan SD/MI baru.

4.      Pada satu kelompok permukiman permanen dan terpencil dengan banyak penduduk lebih dari 1000 jiwa terdapat satu SD/MI dalam jarak tempuh bagi peserta didik yang berjalan kaki maksimum 3 km melalui lintasan yang tidak membahayakan.

 

B.     LAHAN

 

1.      Untuk SD/MI yang memiliki 15 sampai dengan 28 peserta didik per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 2.1.

 

Tabel 2.1 Rasio Minimum Luas Lahan terhadap Peserta Didik

 

 

2.      Untuk SD/MI yang memiliki kurang dari 15 peserta didik per rombongan belajar, lahan memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 2.2.

 

Tabel 2.2 Luas Minimum Lahan untuk SD/MI yang Memiliki Kurang dari 15 Peserta Didik per

Rombongan Belajar

3.      Luas lahan yang dimaksud pada angka 2 dan 3 di atas adalah luas lahan yang dapat digunakan secara efektif untuk membangun prasarana sekolah/madrasah berupa bangunan dan tempat bermain/berolahraga.

4.      Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

5.      Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis sempadan sungai dan jalur kereta api.

6.      Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut.

a)    Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air.

b)   Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor 94/MENKLH/1992 tentang Baku Mutu Kebisingan.

c)    Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor 02/MENKLH/1988 tentang Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan.

7.      Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain yang lebih rinci dan mengikat, dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari Pemerintah Daerah setempat.

8.      Lahan memiliki status hak atas tanah, dan/atau memiliki izin pemanfaatan dari

pemegang hak atas tanah sesuai ketentuan peraturan

 

 

C.    BANGUNAN

 

1.      Untuk SD/MI yang memiliki 15 sampai dengan 28 peserta didik per rombongan belajar, bangunan memenuhi ketentuan rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada Tabel 2.3.

 

Tabel 2.3 Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik

 

 

2.       Untuk SD/MI yang memiliki kurang dari 15 peserta didik per rombongan belajar, lantai bangunan memenuhi ketentuan luas minimum seperti tercantum pada Tabel 2.4.5

 

Tabel 2.4 Luas Minimum Lantai Bangunan untuk SD/MI yang Memiliki Kurang dari 15 Peserta

Didik per Rombongan Belajar

 

 

3.      Bangunan memenuhi ketentuan tata bangunan yang terdiri dari:

a)    koefisien dasar bangunan maksimum 30 %;

b)    koefisien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah;

c)    jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan dengan as jalan, tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan/atau jaringan tegangan tinggi, jarak antara bangunan dengan batas-batas persil, dan jarak antara as jalan dan pagar halaman yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah.

4.      Bangunan memenuhi persyaratan keselamatan berikut.

a)      Memiliki konstruksi yang stabil dan kukuh sampai dengan kondisi pembebanan maksimum dalam mendukung beban muatan hidup dan beban muatan mati, serta untuk daerah/zona tertentu kemampuan untuk menahan gempa dan kekuatan alam lainnya.

b)       Dilengkapi sistem proteksi pasif dan/atau proteksi aktif untuk mencegah dan menanggulangi bahaya kebakaran dan petir.

5.      Bangunan memenuhi persyaratan kesehatan berikut.

a)      Mempunyai fasilitas secukupnya untuk ventilasi udara dan pencahayaan yang memadai.

b)       Memiliki sanitasi di dalam dan di luar bangunan meliputi saluran air bersih, saluran air kotor dan/atau air limbah, tempat sampah, dan saluran air hujan.

c)      Bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna bangunan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

6.      Bangunan menyediakan fasilitas dan aksesibilitas yang mudah, aman, dan nyaman termasuk bagi penyandang cacat.

7.      Bangunan memenuhi persyaratan kenyamanan berikut.

a.       Bangunan mampu meredam getaran dan kebisingan yang mengganggu kegiatan pembelajaran.

b.      Setiap ruangan memiliki pengaturan penghawaan yang baik.

c.       Setiap ruangan dilengkapi dengan lampu penerangan.

8.      Bangunan bertingkat memenuhi persyaratan berikut.

a.       Maksimum terdiri dari tiga lantai.

b.      Dilengkapi tangga yang mempertimbangkan kemudahan, keamanan, keselamatan, dan kesehatan pengguna.

9.      Bangunan dilengkapi sistem keamanan berikut.

a.       Peringatan bahaya bagi pengguna, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi jikaterjadi bencana kebakaran dan/atau bencana lainnya.

b.      Akses evakuasi yang dapat dicapai dengan mudah dan dilengkapi penunjuk arah yang jelas.

10.  Bangunan dilengkapi instalasi listrik dengan daya minimum 900 watt.

11.  Pembangunan gedung atau ruang baru harus dirancang, dilaksanakan, dan diawasi secara profesional.

12.  Kualitas bangunan minimum permanen kelas B, sesuai dengan PP No. 19 Tahun 2005 Pasal 45, dan mengacu pada Standar PU.Bangunan sekolah/madrasah baru dapat bertahan

13.  minimum 20 tahun.

14.  Pemeliharaan bangunan sekolah/madrasah adalah sebagai berikut.

a.       Pemeliharaan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik, dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.

b.      Pemeliharaan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20 tahun.

15.  Bangunan dilengkapi izin mendirikan bangunan dan izin penggunaan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

 

D.      KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA

 

Sebuah SD/MI sekurang-kurangnya memiliki prasarana sebagai berikut:

1.      ruang kelas,

2.      ruang perpustakaan,

3.       laboratorium IPA,

4.       ruang pimpinan,

5.       ruang guru,

6.       tempat beribadah,

7.       ruang UKS,

8.       jamban,

9.      gudang,

10.   ruang sirkulasi,

11.   tempat bermain/berolahraga.

 

 

 

 

 

Kesimpulan :

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

BANGUN RUANG KELAS VI

 

Menentukan Median Data

Di kelas sebelumnya, kamu sudah belajar cara mengurutkan bilangan. Coba kamu urutkan bilangan 11, 7, 6, 9, 10 dari yang terkecil. Untuk memudahkan pengolahan, data diurutkan dari yang terkecil. Data yang paling kecil disebut nilai terendah. Adapun data yang paling besar disebut nilai tertinggi. Data yang berada ditengah-tengah urutan data disebut median data.

Normal
0

false
false
false

IN
X-NONE
X-NONE

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:36.0pt;
text-indent:-18.0pt;
line-height:150%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,”sans-serif”;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:”Times New Roman”;
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

Contoh 1:

Urutkan data nilai ulangan matematika beberapa siswa berikut. Tentukan pula nilai terendah dan tertingginya. 7, 6, 4, 5, 9, 10

Jawab:

Urutkan data dari yang terkecil adalah

4 , 5, 6, 7, 9, 10

nilai terendah                        nilai tertinggi

Nilai terkecil ulangan matematika tersebut adalah 4.

Nilai tertinggi ulangan matematika tersebut adalah 10.

Median ulangan matematika tersebut adalah (6+7) : 2 = 6,5

Contoh 2:

Hasil pengukuran lompat jauh beberapa siswa adalah sebagai berikut.

Intan : 2 m Lala : 3 m

Rudi : 3 m Dadi : 5 m

Cici : 2 m Zia : 1,5 m

Siapakah yang lompatannya terjauh? Siapakah yang lompatannya terpendek?

Jawab:

Urutkan data tersebut dari yang terkecil. Hasilnya sebagai berikut.

1,5,  2,  2,  3,  3,  5

Nilai terendah adalah 1,5.

Jadi, orang dengan lompatan terpendek adalah Zia.

Nilai tertinggi adalah 5, yaitu hasil lompatan Dadi.

Jadi, orang dengan lompatan terjauh adalah Dadi

Median dari data tersebu adalah (2 + 3) : 2 = 2,5

Menentukan Nilai rata-rata dan Modus